GUMAY NIAN PO...!

13 Agu 2011

PERANG GUMAY


Oleh : Lan Djekindang

Pada tahun 1962 saya mengikuti sayembara lambang daerah Kabupaten Lahat Lukisan (Gambar) lambang daerah Kabupaten Lahat ini, akan saya urai satu persatu.

1.      Lukisan kuning terletak diatas, atap tempat berlindung hujan dan panas terik matahari. Zaman nenek moyang dulu kala atap belum mengenal gelumpai, alang-alang, sirap,  dan belum memasang seng dan genteng.
Atapnya Pangkul artinya bambu dipotong sama panjang dibelah dua. Diritan dibawah sama rapat menelentang keatas, ini mengambarkan rakyat dan masyarakat meminta pengayom dan perlindungan kepada pemerintah. Diritan diatas sama rapat menutupi sela-sela dibawah, mengambarkan pemerintah mengayomi dan melindungi rakyat dan masyarakat Kabupaten Lahat khususnya, rakyat masyarakat Indonesia dari sabang sampai marauke umunya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2.      Bukit Serelo dan Bukit barisan yang menghijau menuju gunung Dempo dengan curak putus-putus jurang yang dalam.
a.      Bukit barisan yang menghijau mengambarkan kesuburan daerah Kabupaten Lahat.
Tanah dataran Serelo, bukit barisan Dempo menjadi daerah persawahan disebabkan air turun dari pegunungan.

b.      Bukit barisan yang putus-putus kadang kala dihalangi jurang yang dalam, mengambarkan cita-cita  yang berjiwa besar, bercita-cita tinggi, pasti mengalami hambatan halangan dan rintangan.

3.       Tombak bersilang bambu runcing, keris ditangan adalah senjata rakyat menghadapi perang melawan penjajah kolunial Belanda, Pecahnya perang Sunan Badarudin di Palembang.

4.      Lukisan Padi dan Kapas mengambarkan dari zaman Purba penghasil padi cukup banyak. Jadi jelas rakyat kabupaten Lahat cukup sandang dan pangan.

5.      Motto : SEGANTI SETUNGGUAN

Asal kalimat ini masa perang Zaman nenek puyang melawan penjajah Belanda, perang Gumay benteng Dusun Jati.
Kalah perang sunan Palembang, Bangsa Belanda mudik sungai musi menyelusuri sungai Lematang. Belanda aman menguntaikan tangan seorang tidak ada lawan.

Sampai di Lahat baru Belanda disambut dengan Keris, balau (tombak), pedang dan lain-lain. Rakyat dari muara Lematang yang dilalui Belanda, bukan takut dan tidak ada pahlawan yang gagah berani, karena belum ada siapa yang sanggup menjadi Imam perang (Panglima perang). Disebabkan serdadu Belanda tidak ada perikemanusiaan terhadap rakyat dan rakyat yang jauh ketakutan, bagaimana kalau belanda sampai kesini.
Maka Tiap-tiap suku yang ada di Palembang ulu serentak mengadakan sidang musyawarah menetapkan wakil untuk mengadakan sidang besar-besaran yang ada hubungannya dengan suku Gumay bertempat Dibalai Buntar Lubuk Sepang Gumay Lembak.

Utusan-utusan yang datang yaitu Mulak, Pagar Gunung, Besemah, Lintang Empat lawang, Lampung Selatan, Musi Ulu, Lematang Ilir, Ogan Ulu, Rakyat Enim, Semende, Suku Gumay dan Semidang diandas (medan perang).

Sidang  musyawarah memutuskan dan menetapkan :
1.      Menunjuk Tuan Raje dusun Endikat Gumay Talang menjadi Imam perang (panglima perang) tertinggi
2.      Tempat medan perang Benteng Aur dusun Jati
3.      Stap Imam dan komando perang beserta anggota perang, barang pangan didusun Endikat
Medan perang dan stap imam, anggota barang pangan jaraknya kurang lebih 3 kilo meter.

Tuan Raje menyanggupi dengan ikhlas semua yang telah diputuskan sidang musyawarah di Balai Buntar. Tuan Raje memberikan pesan pada semua utusan :

1.      Anggota perang turuti perintah Imam
2.      Meskipun rasa kuat, gagah, hulubalang pantang mundur, kalau belum ditunjuk Imam tidak dibenarkan berperang.
3.      Anggota perang secepat dan sesingkat waktu sudah berkumpul di Endikat Gumay Talang.

Perang Gumay dibawah komando Tuan Raje dipimpin oleh delapan orang Mimbar. Mulai perang, pengumuman ditujukan pada Belanda diperkirakan Tahun 1866 abat 19 masehi. Tujuan perang lebih baik mati dari pada dijajah bangsa asing.

Perang Gumay berkobar, Tuan Raje dan delapan Mimbar memimpin perang, setiap hari Mimbar mengantarkan anggota perang ke Benteng Aur Duri dusun Jati. Anggota perang nikat, tumbak patah, keris ditangan, sebelum nyawa melayang keris tetap ditangan. Perang kian hari betambah sengit, serdadu Belanda setiap hari bertambah.

Perang terus berjalan abis bulan berganti bulan, bertahan dibenteng Aur Duri dusun Jati. Perang berjalan delapan bulan, utusan Belanda datang ke benteng Aur Duri, utusan belanda menyampaikan pembicaraan kepada Mimbar pemimpin perang Gumay, bahwa Belanda mengajak berunding bertempat di  dusun Selawi.

Jawab Mimbar, baiklah kita mengadakan perundingan tiga hari lagi. Tuan Raje mengutus Mimbar mengadakan perundingan di dusun Selawi.

Pihak Belanda wakil gendral yang berkedudukan di Batavia (Jakarta) Pihak kesatu wakil Belanda mengusulkan :


1.      Suku Gumay (Gumay Miji), artinya Gumay merdeka selama lamanya
2.      Jangan dihalangi dan dicegah Belanda meneruskan penjajahan ke Basemah dan sekitarnya.


Pihak ke dua wakil Imam perang Gumay Tuan Raje memberikan Jawaban :
1.      Gumay (Palembang Ulu) Merdeka
2.      Angkatan Perang Belanda Kembali ke Palembang
3.      Perang diteruskan kalau tidak setuju  jawaban satu dan dua.

Inilah isi perundingan wakil Imam perang Gumay dengan wakil gendral Belanda di Batavia. Perundingan pertama gagal, Imam perang dan Mimbar bersiap-siap dan memberikan petunjuk kepada anggota perang bahwa dibenteng Aur Duri ditambah anggotanya, siap siaga menunggu serangan Belanda membabi buta menyerang mengepung benteng.

Tiga hari sesudah perundingan, serangan datang dengan amat hebat dan dasyat menembaki benteng Aur Duri.

Senjata ampuh yang dapat diandalkan :
1.      Senjata api Gumay yang bernama GURUH KEMARAU
2.      Senjata api Pagar Gunung bernama Bujang Padang
3.      Senjata api Basemah Ulu manak bernama  Penggajah

Ketiga senjata ini tidak berhenti meledak mengakibatkan pihak Belanda korban jiwa sebanyak-banyaknya. Kurang lebih sebulan perang berjalan pihak Belanda kembali mengadakan perundingan, Pangeran Singa Yuda pesirah Gumay Lembak dusun Lubuk Sepang, masa itu Pangeran Singa Yuda memihak pada Belanda. Pangeran Singa yuda memberikan petunjuk kepada belanda cara agar dapat menembus benteng Aur Duri, petunjuk yang diberitahukan kepada Belanda yaitu :

1.      Tutup air masuk ke dalam benteng agar angota perang yang ada di dalam benteng kekurangan air dan makan
2.      Tanamkan tong sendawe dibawah serumpun aur duri, setelah meledak rumpun aur duri roboh dan benteng dapat dimasuki.

Akal Busuk ini dituruti oleh Belanda, akhirnya air diputus tidak dapat makan dan minum, rumpun aur duri roboh serumpun, serdadu belanda dapat masuk ke dalam benteng. Imam Tuan Raje mengadakan perintah, semua anggota perang agar supaya meninggalkan benteng mundur ke stap di dusun Endikat Gumay Talang.
Setelah semua anggota perang Gumay berkumpul di dusun Endikat, Tuan Raje memberikan amanat :

1.      Lanjutkan perang, komando perang saya tugaskan :
a.      Kepada Pangeran Mekam Gumay Ulu
b.      Kepada Pangeran Sindang Muara Dua Gumay Ulu
c.       Anggota Perang dari Lampung Selatan dan Bengkulu Selatan, silahkan pulang ketempat masing-masing.
Selain dari itu siapa yang sanggup meneruskan perjuangan, ikuti turuti laksanakan perintah Pangeran Mekam dan Pangeran Sindang Muara Dua Gumay Ulu. Saya Tuan Raje mengadakan Gerilya.


Setelah mendapatkan amanat dari Tuan Raje Pangeran Mekam dan Pangeran Sindang Muara dua mengajak rakyat Palembang Ulu mendirikan benteng Tanah Pematang antara Selangis dan Lematang, tinggi benteng sekitar tiga meteran dan lebar sekitar lima meteran dan sampai kini benteng ini masih ada.

Sebab Belanda hendak menaklukan Jagat Besemah dan akan melalui daerah lahat Lubuk Sepang mendarat di bukit tajam arah air lim, Bukit napal putih, Pematang dengung, Lekung Selasih, Jambat Gurung Agung, Lubuk Sele nyebrang selangis Lubuk Limus mendarat ke kepematang sampai ketebing Tanah  Pangeran Mekam dan pangeran Sindang Muara Dua.

Disini Belanda disambut dengan Tumbak dan keris, Banyak korban jiwa dari pihak Belanda. Tidak lama berperang Pangeran Mekam tertangkap hidup oleh Belanda, berakhir sudah perang Pangeran Mekam dan Pangeran Sindang Muara Dua, dan Belanda meminjakkan kakinya di Basemah.

Keamanan masih jauh terjangkau oleh Belanda dikarnakan :

1.      Gerilya Tuan Raje malam siang disana sini terus berkobar
2.      Benteng Mentaralam tidak dapat dimasuki. Aur Durinya sama dengan benteng Jati, gerilya Tuan Raje dan Hulubalangnya cukup mengerikan serdadu Belanda dimana saja. Adakalanya Belanda mengempur kubu-kubu Tuan Raje tapi Hulubalang-hulubalang Tuan Raje melakukan pembalasan terhadap Belanda.
 Masa gerilya Tuan Raje berjalan selama Tujuh tahun.

Di kubuan Suban Gaung serdadu Belanda yang di pelopori oleh Pangeran Singa Yuda, jalanya Lahat, Lubuk Sepang, Mekam Gumay Ulu, mendaki bukit-bukit Tanjung, Pematang Gagas, Talang Berangin, Simpur awang, Talang sialang berenti di Air Banir muara Air Talang Sialang dan bermalam.

Kebaikan dan kesucian hati Pangeran Singa Yuda terhadap Tuan Raje dan Hulubalang-hulubalangnya kelihatan benar-benar melindungi, agar Tuan Raje jangan tertangkap dan dibunuh oleh serdadu Belanda. Pangeran Singa Yuda melatih jalan menuju Suban Gaung bertemu dengan Tuan Raje dan menyampaikan pembicaraan kepada tuan Raje, besok serdadu Belanda akan datang kesini bertujuan untuk menangkap Tuan Raje.

Mendapat kabar itu Tuan Raje merintahkan semua hulubalangnya untuk segera pindah dari Suban Gaung ke Suban angat. Matahari Kindang (sekitar jam 09 pagi) Kita bertemu dengan Belanda dan yang harus dipedomani yaitu satu jangan menembak Belanda, dan kedua jangan menikam dan siapa melanggar akan celaka. Di Lubuk Labian bertemu dengan belanda nenek-nineng Haji Reiswan Jarai begitu bertemu langsung menembaki Belanda menit itu juga tembakan Belanda mengenai pelepatan, peluru tidak keluar sampai mati.

Kubuan Tuan Raje pertama yaitu Talang mutung (kemang manis), kemudian Disungai Endikat (bukit cerbun) sekitar delapan tahunan, mudik Banir, melangkah bukit barisan Gumay panah lubang satu tahun, di durian sebatang satu tahun, disuak manau satu tahun,disuak suban satu tahun, embarung batu ujan mas air lematang arahan panjang.


Lama gerilya Tuan Raje sekitar 13 tahunan, baru pulang ke dusun Endikat. Residen Palembang mengajak perundingan, perundingan ini disebut perundingan KT. Bertempat di dusun Lanju Gumay Talang. Residen menawarkan pada Tuan Raje maksud perkataan dan tujuan. Pintak Tuan Raje Cuma satu yaitu Lepaskan tahanan sumua orang Gumay.







2 komentar:

  1. Lnjtannya bagaimana?apakah setelah itu kemenangan didptkan oleh pihak palembg?

    BalasHapus
  2. Bagaimana mereka bisa menang gimana?

    BalasHapus