Oleh : Lan Djekindang
Pada zaman dahulu dusun yang tertua Suku Gumay di kabupaten Lahat adalah Lubuk Sepang. Asal puyang pertama di Lubuk Sepang Puyang Remanjang anak Suke milung dusun Timpe Rasan rambang (Rambang Timpe Rasan).
Anak puyang Remanjang ada dua orang :
1. Yal Bingkuk
2. Muke Arahan
Dua beradik ini sering bertanya pada ayahnya siapa yang tua antara kami berdua, ayahnya tidak memberikan penjelasan siapa diantara keduanya yang tertua. Setelah umurnya sudah dewasa (remaja), sang ayah menyuruh anaknya berdua pergi kedusun Pandan Enim miminta dan bertanya pada saudara kandung ayahnya, menanyakan siapa diantara kami berdua ini yang tua. Tiga hari tiga malam dirumah waknya di Pandan Enim belum juga dapat jawaban menunjukkan siapa yang tertua. Akhirnya dua beradik ini disuruh pulang ke Lubuk Sepang membawa paha kerbau satu orang paha muka dan satu orang paha belakang.
Mula-mula berangkat dari Pandan Enim Yal Bingkuk membawa paha muka dan Muke Arahan membawa paha belakang, tidak jauh lagi sampai di Lubuk Sepang di Air Labu berhenti sejenak melepas lelah, kemudian meneruskan lagi perjalanan, Yal Bingkuk berkata saya membawa paha belakang, bawalah paha muka berkata Yal Bingkuk kepada saudaranya Muke Arahan. Setelah sampai di Lubuk Sepang ayahnya bertanya menurut wak’an kamu berdua siapa yang tue, jawab keduanya wak’an tidak menunjukkan siapa yang tua, kami berdua disuruh pulang membawa paha kerbau, kemudian kata sang ayah Yal Bingkuk paha yang mana jawab Yal Bingkuk yang besar ini ayah (paha belakang) Muke Arahan membawa paha muke, ayahnya belum ada menunjukkan siapa yang tua diantara mereka berdua.
Esok harinya ayahnya menyuruh kedua kakak beradik ini mengeluarkan kerbau dari sangkar dan berkata sang ayah kepada Yal Bingkuk dan Muke Arahan, hai anak ku berdua lihatlah yang mana dahulu berjalan keluar paha belakang atau paha muka. Kemudia jawab Yal bingkuk paha muka ayah,kemudian sang ayah berkata sekarang jelas siapa yang membawa paha muka itulah yang tertua. Ini hari ayah menetapkan yang tua adalah Muke Arahan, sedangkan petunjuk dari ibu mengatakan yang tua adalah Yal Bingkuk, pada hari itu dibatalkan oleh dia sendiri petunjuk filsafat yang terdapat dari bukti yang dikerjakan berdua.
Setelah itu Yal Bingkuk timbul pemikiran hendak meninggalkan kampung halamanya Lubuk Sepang ia merasa kecil hati pada diri sendiri, dari pada saya tinggal di dusun laman bersama ayah dan ibunya, lebih baik saya mengembara kedalam rimba belantara yang tidak ada manusianya. Kemudian diam-diam Yal Bingkuk berangkat menyusuri mudik air lim dengan membawa satu kempik penyimpan barang-barang , satu ekor kerbau dan satu batang balau (tombak). Pada suatu hari Yal bingkuk berhenti berjalan dibatu (amparan) ini tuhan menunjukkan kuasanya, bekas tapak kaki Yal Bingkuk, tinjak kerbaunya,pendudukan kempik,lubang lencing tumbak dan kubungan kerbau berbekas sampai sekarang dan tempat ini bernama lubuk tapak (tinjak) puyang. Yal Bingkuk kemudian terus berjalan menyusuri air lim kemudian sampai di muara Lim besar dan Lim kecil dan kembali menyusuri mudik ke air lim besar kurang lebih 500 meter dari muara lim besar dan Lim kecil ini Yal Bingkuk berhenti, di tempat ini lah dinamai oleh nya Lubai . Diantara Lim besar dan Lim kecil inilah Yal bingkuk berhenti dan merancang dusun yang kemudian dinamai Dusun Lubai. Setelah membuka dusun Lubai Yal Bingkuk berumah tangga menikah dengan putri dusun Tebing Pelawi Enim , kemudian ditempat baru ini baru ini Yal Bingkuk sering duduk ditepian sungai.
Pada suatu hari dia melihat potongan bambu hanyut di sungai dan dia berpikir bahwa di uluan sungai pasti lah ada orang lain yang medahului mendiami daerah ini dan benar apa yang pikirkan oleh Yak bingkuk tidak lama dari situ Yal Bingkuk didatangi orang yang tinggal di uluan sungai lim, orang itu bernama Rejang (puyang orang rejang ). Orang dari uluan berkata kepada Yal Bingkuk, kamilah yang pertama kali mendiamin daerah ini, buktinya ini tanaman kelapa kami sudah besar kata orang itu sambil menujukkan pohon kelapa tanamanya. Yal bingkuk tidak mau kalah dan menjawab “saya juga sudah duluan tinggal disini”. Orang itu berkata mana buktinya kalau kamu yang pertama kali datang di daerah ini, Yal Bingkuk tidak mau membuat kekacauan dan dia berjanji pada orang uluan itu dalam jangka tiga hari dia akan mengundang orang uluan itu datang ke dusunnya Lubai untuk memperlihatkan bukti, ternyata Yal Bingkuk dalam waktu tiga hari itu dipergunakan untuk mengangkat niuw gayuw bantalan ahang (batang kelapa yang sudah tua berakar banyak) dicabut dan ditanamkan nya lagi di tengah-tengah dusun Lubai.
Setelah tepat waktunya orang uluan yang diundang tadi datang untuk membuktikan siapa yang pertama bertapak di daerah itu, kemudian orang tersebut melihat niuw gayue bantalan ahangan sudah ada di dusun Lubai, setelah itu baru orang itu mengakui bahwa yang dahulu bertapak di daerah ini adalah Yal Bingkuk dan orang itu secara tidak langsung pergi meninggalkan tempat itu mencari pertapakan baru.
Pernikahan Yal bingkuk dengan putri Tebing Pelawi Enim mempunyai lima orang anak laki-laki yaitu :
1. Kerie Sendan
2. Kerie Dayang
3. Kerie Mukmin
4. Kerie Tara
5. Kerie Tirah
Kerie Sendan tinggal didusun Lubai
Kerie Dayang pindah ke Lubuk Sele
Kerie Mukmin pindah ke Serungge Kikim ilir
Kerie Tirah dan Kerie Tarah ke Dusun Kolam Muare dua Pagar Gunung
Anak cucu Kerie Sandan dan Kerie Dayang mendiamin Lubai dan Lubuk Sele telah menjadi sekelompok masyarakat yang kecil yang mempunyai persatuan yang kuat dan apa saja yang dirancang dituju oleh kelompok kecil ini dengan melalui sidang musyawarah mupakat yang bulat dipimpin oleh yang tertua.
Hasil musyawarah anak cucu Yal Bingkuk yang ada di Lubai dan di lubuk Sele dan anak cucu Muke Arahan yang di Lubuk Sepang menetapkan Lubay dan Lubuk Sele diberi nama Gumay Ulu, Kemudian Lubuk Sepang dan lain-lain di beri nama Gumay Lembak. Dan salah seorang anak Muke Arahan yang bernama Gune Raje berpindah ke daerah Endikat, daerah ini kemudian disebut dengan Gumay Talang
Pimpinan Marga pada zaman dahulu sering berpindah-pindah, pimpinan ini disebut Imam atau junjungan Gumay. Jadi kesatuan marga tersebut di namakan Gumay, setiap dusun bagian dari Gumay di ketuai oleh Jurai Tue atau pemuka adat, sedangkan diatas Jurai Tue atau pimpinan umum di sebut dengan Imam atau junjungan Gumay, yaitu Pimpinan Tunggal suku Gumay.
Jadi penghuni Gumay Ulu telah mempunyai adat istiadat dan kebudayaan yang baik dan kegotong royongan yang dipimpin oleh ketua adat.
Selanjutnya anak cucu Kerie Sendan Pindah ke ulu air lim besar dan lim kecil kemudian dusun ini diberi nama Lubai dua, waktu Kerie Peniun (cucu Yal Bingkuk) pulang dari Majapahit, Batu Kuning diletakkan pada tengah-tengah dusun Lubai dua, dan dusun Lubai dua berubah nama menjadi dusun Mekam Gumay Ulu.
Perpindahan dusun-dusun di Gumay Ulu
Dusun Pertama di Gumay Ulu adalah Lubai setelah dusun sudah berdiri lama, kemudian berunding antara masyarakat dengan pemuka adat untuk pindah dusun dan setelah pemufakatan disetuju maka pindah lah menghulu sungai lim, membuat dusun yang dinamai Lubai dua, setelah menatap di Lubau dua, masyarakat Lubai dua mengadakan perundingan untuk mencari kekuatan di dalam dan di luar dusun untuk menghadapi musuh di dalam dusun, di luar dusun atau kalau ada binatang buas yang memasuki dusun. Setelah perundingan di adakan maka diutuslah Kerei Peniun anak Kerie Sendan untuk pergi ke kerajaan Majapahit mencari alat Untuk berperang.
Kepulangan Kerie Peniun dari Majapahit membawa alat-alat untuk berperang serta batu wasiat dari Majapahit, dan pesanan Majapahit bahwa dimana batu ini dikuburkan disitu makam aku, kata kepala kerajaan Majapahit, sehingga dusun Lubai dua tersebut di ubah menjadi dusun MEKAM, dusun ini dikelilingi oleh siring lebar dan dalam yang berfungsi untuk pagar dusun dan untuk menghindari acaman bintang buas dan musuh. Siring yang mengelilingi dusun ini mempunyai satu pintu gerbang yang di jaga HULUBALANG atau orang yang banyak mempunyai kekuatan gaib.
Alap, Ce.
BalasHapusasalamualaikum..
BalasHapusperkenalkan saya delly, terimakasih dengan adanya catatan dari saudara saya dapat menambahkan referensi tulisan saya, jika berkenaan saudara memberikan sumber buku atau daftar pustakanya,,,terimakasih
mantap
BalasHapusassalamualaikum. wr. wb
BalasHapussalam perkenalan. saya m ilham keturunan gumay dari kakek buyut saya. saya kagum dengan tulisan asal usul manusia gumay ulu milik anda.
sekedar memberi tahu...yang sebenanrnya itu Muke aghahan...
BalasHapusAss....salam perkenalan saya riduan yanda ketirunan gumay saya ingin banyak tau tentan sejarah tersebut
BalasHapusass..saya hengki agung p.Gumay talang,saya bangga menjadi keturunan gumay.salam buat semua dulur
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusNama : Rendi suandra Suhendra (putra Besemah kota Pagaralam)
Saya juga keturunan Gumay (yal binkuk)
Saya tinggal di dusun Pengandonan kelurahan selibar kecamatan Pagaralam Utara
Dan bagi keturunan Gumay kita tidak bisa berjauhan
Aslamualaikum...
BalasHapusNama : Sarbany Gumay
Kelahiran :Desa Pulau Pinang Lahat.
Salam kenal kepada keturunan Gumay. 🙏🙏🙏
Salam.
BalasHapusCerite asal asul gumay membuat penasaran. Dulu keluarge kami pernah sedekah/ ziarah ke makam puyang Muke Aghahan . Dipandu li swseouh dusun Tanjung Sirih.
Aku keturunan gumay,
BalasHapusluk ape pengaruh hukum adat gumay bagi anak keturunan gumay klau kite lah merantau kekota besak ?
BalasHapusNumpang nanye..? Dimane rambang prasan/rambang timpe rasan, sebab kami tinggal di bumi rambang saat ini, tepat nye di dusun talang batu kec rambang kapak tengah prabumulih
BalasHapusSalam gumay ulu. Untuk nama gumai ulu dan gumai lembak serta gumai talang. Itu yg membuat nama terbagi tiga itu bukan anak cucu p yalbingkuk.pada zaman dulu gumay itu satu sebutan. Anak cucu gumai. Setelah belanda masuk kedaerah gumai belanda ingin memecah belah kerukunan anak keturunan gumay, maka dari itu belanda memisahkan nama untuk wilayah anak keturunan gumai.supaya terpecah. Padahal pada zaman dulu gumai tidak terbagi. Maaf kite saling koreksi dan saling iluk i
BalasHapusSalam Gumay Enim, Yogi Wardana
BalasHapusSaya dari desa pandan enim, kec.tanjung agung, kab.muara enim,
Jeme Gumay itu dimane Bae badah masih satu darah, itu lah kite Gumay, janji nunggu Kate bertaruh, kite punye silsilah...di situlah kekuatan kite..
BalasHapusAq generasi ke 26 dr.yak bingkok..desa guru agung...Gumay Ulu..
BalasHapusalap geme gumay sukses gle
BalasHapusanye sayang dde tau di copy nek tugas
BalasHapustape pantangan adat keturunan gumay
BalasHapusAku keturunan gumay ulu..domisili di remantai jarai
BalasHapus